Berita-BMR.Com Bolmong – Bupati Bolaang Mongondow, Yusra Alhabsyi, mengambil langkah tegas menanggapi maraknya laporan terkait pungutan liar (pungli) di sekolah-sekolah menjelang akhir tahun ajaran.
Dengan nada serius, ia mengingatkan seluruh kepala sekolah PAUD, SD, dan SMP di wilayahnya untuk tidak ada lagi melakukan pungutan berkedok uang perpisahan.
Laporan dari sejumlah wali murid menyebutkan bahwa ada sekolah-sekolah yang meminta biaya perpisahan dengan nominal bervariasi, mulai dari Rp200 ribu hingga Rp350 ribu.
Praktik ini, menurut Bupati Yusra, tidak hanya melanggar aturan, tapi juga mencederai semangat pendidikan yang seharusnya inklusif dan ramah terhadap semua kalangan.
“Saya tegaskan, tidak boleh ada satu pun sekolah yang memungut uang perpisahan dari orang tua siswa. Ini pungli, dan saya melarang keras!” ujar Bupati Yusra penuh ketegasan.
Lebih lanjut, ia menginstruksikan agar seluruh kegiatan perpisahan dilaksanakan secara sederhana dan tidak memberatkan orang tua. Baginya, pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang tidak boleh dijadikan ladang mencari keuntungan, apalagi dengan memanfaatkan momen emosional seperti kelulusan.
“Silakan buat acara perpisahan, tapi cukup di sekolah saja. Tampilkan kreativitas siswa, bukan membebani orang tua dengan biaya besar,” tambahnya.
Tidak berhenti pada himbauan, Bupati Yusra juga mengancam akan memberikan sanksi berat kepada kepala sekolah yang masih nekat melakukan pungutan. Termasuk, kemungkinan pencopotan jabatan jika terbukti mengabaikan instruksinya.
“Kalau sudah terlanjur menarik uang, saya minta segera dikembalikan. Jika tidak, saya tidak segan-segan mengambil tindakan tegas, termasuk pemecatan,” tegasnya lagi.
Bupati juga membuka pintu pengaduan bagi masyarakat yang menemukan praktik serupa di sekolah. Ia meminta para wali murid untuk tidak ragu melapor langsung kepadanya demi menjaga marwah pendidikan yang bersih dan berintegritas.
“Ini soal masa depan anak-anak kita. Jangan sampai langkah mereka menuju pendidikan justru terhambat karena beban yang seharusnya tidak ada,” pungkas Bupati Yusra.
Dengan sikap tegas namun berpihak pada rakyat, Bupati Yusra Alhabsyi menunjukkan komitmennya untuk mewujudkan pendidikan yang adil dan manusiawi di Bolaang Mongondow.