Minggu, September 28, 2025
BerandaDAERAHKOTAMOBAGUKotamobagu Hijau di Tangan Pemimpin Visioner: Transformasi Sampah Jadi Berkah

Kotamobagu Hijau di Tangan Pemimpin Visioner: Transformasi Sampah Jadi Berkah

Berita-BMR.Com Kotamobagu – Di bawah kepemimpinan baru yang visioner, Wali Kota Kotamobagu dr. Weny Gaib, Sp.M dan Wakil Wali Kota Rendy Virgiawan Mangkat, S.H., M.H. menunjukkan komitmen kuat terhadap pembangunan berkelanjutan dan inklusif.

Salah satu langkah nyata adalah mengintegrasikan Program Biokonversi Sampah Organik berbasis pemberdayaan masyarakat ke dalam agenda 100 Hari Kerja mereka.

Langkah ini menegaskan arah kepemimpinan yang tidak hanya responsif terhadap persoalan lingkungan, tetapi juga proaktif dalam menciptakan solusi yang berdampak sosial dan ekonomi.

Dengan pendekatan partisipatif, program ini membuka ruang luas bagi keterlibatan masyarakat dalam pengolahan sampah rumah tangga menjadi produk bernilai guna seperti pakan ternak dan kompos, sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal.

Presentasi perdana program ini berlangsung di ruang kerja Sekretaris Daerah Kotamobagu, dihadiri oleh jajaran pimpinan OPD terkait. Pusat Pendidikan Mondowana, sebagai penggagas program, memaparkan desain dan rencana aksi di hadapan Sekda Sofyan Mokoginta, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Fenty Dilasandi Miftah, serta Kepala Bagian Hukum Pemkot.

Direktur Eksekutif Siti Hadija Junaidi bersama tim ahli menyampaikan bahwa program ini lahir dari keprihatinan terhadap tingginya volume sampah organik—mencapai 900 ton per bulan—yang belum tertangani secara optimal. Melalui teknologi biokonversi, sampah organik tidak lagi menjadi masalah, melainkan peluang ekonomi baru.

Wali Kota dr. Weny Gaib, sejak awal telah memberikan lampu hijau atas inisiatif ini. Dalam pernyataannya, beliau menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari janji politiknya untuk menghadirkan tata kelola lingkungan yang berbasis pemberdayaan warga.

“Kami ingin agar masyarakat menjadi aktor utama perubahan, bukan sekadar penerima manfaat,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Rendy Virgiawan Mangkat turut mendorong pentingnya sinergi lintas sektor dalam pelaksanaan program ini.

“Pendekatan kolaboratif adalah kunci agar program ini bisa tumbuh, berkelanjutan, dan mengakar di tengah masyarakat,” ujarnya dalam berbagai kesempatan.

Dukungan pun mengalir dari jajaran teknis Pemkot. Sekda Sofyan Mokoginta menyebut program ini sebagai salah satu terobosan penting yang menyentuh delapan sektor pembangunan.

Kepala Dinas Pertanian Fenty Dilasandi menegaskan perlunya kemitraan dengan lembaga-lembaga penggerak seperti Mondowana untuk mewujudkan visi Kota Kotamobagu yang BERSAHABAT (Berkemajuan, Sejahtera, Berbudaya, dan Inovatif).

Program ini dirancang tak hanya sebagai solusi lingkungan, tetapi juga sebagai platform edukasi dan kewirausahaan sosial. Kelompok-kelompok usaha kreatif akan dibentuk, serta sekolah dan komunitas akan dilibatkan dalam kegiatan edukatif seputar pengolahan maggot dan pembuatan kompos.

Dengan masuknya program ini dalam prioritas awal pemerintahan baru, Kotamobagu bergerak menuju masa depan yang lebih hijau, mandiri, dan berbasis masyarakat. Ini bukan sekadar program, tetapi cerminan dari arah kepemimpinan yang transformatif dan menyatu dengan denyut kehidupan warganya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular