Minggu, September 28, 2025
BerandaDAERAHBOLMONGBupati Bolmong Kunjungi Korban Kebakaran di Pasar Lolak: “Kami Turut Merasakan Luka...

Bupati Bolmong Kunjungi Korban Kebakaran di Pasar Lolak: “Kami Turut Merasakan Luka Ini”

Berita-BMR.com Bolmong – Suasana haru menyelimuti kawasan Pasar Tradisional Lolak pagi itu. Sisa-sisa puing yang menghitam masih menjadi saksi bisu dari kobaran api yang meluluhlantakkan puluhan kios dan lapak warga semalam. Di tengah kesedihan itu, langkah seorang pemimpin datang membawa harapan.

Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong), Yusra Alhabsyi, SE, hadir langsung di lokasi bencana. Bukan hanya sebagai kepala daerah, tapi sebagai sosok yang turut merasakan luka warganya.

Dengan wajah yang memendam duka, Bupati Yusra menyapa satu per satu warga yang terdampak, memberikan pelukan hangat, dan menyampaikan belasungkawa yang tulus.

“Selaku pemerintah, kami sangat prihatin dengan musibah ini. Tetaplah bersabar, kami bersama kalian,” ucap Bupati, suaranya lirih namun penuh keteguhan.

Di tengah kepiluan, Pemkab Bolmong bergerak cepat. Bupati Yusra membawa serta tim dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk menyerahkan dokumen kependudukan yang telah dicetak ulang. Dokumen ini menjadi kunci penting agar para korban dapat segera mendapatkan bantuan.

“Yang paling penting saat ini adalah memastikan warga tetap terdata. KTP dan Kartu Keluarga menjadi dasar untuk segala bantuan dari pemerintah,” tegas Bupati.

Dalam kunjungan itu, bantuan darurat juga disalurkan — kebutuhan mendesak seperti makanan, air bersih, dan perlengkapan tidur diberikan sebagai bentuk tanggap awal dari pemerintah daerah. Namun, Bupati tak menutup mata bahwa perjuangan baru saja dimulai.

Ia meminta kepada pemerintah kecamatan, desa, serta seluruh instansi terkait untuk bersinergi dan bertindak cepat dalam membantu pemulihan para korban.

“Jangan biarkan mereka menunggu dalam ketidakpastian. Kita harus bergerak bersama, saling menguatkan,” kata Bupati dengan suara penuh empati.

Saat ini, para korban yang kehilangan tempat tinggal memilih mengungsi ke rumah sanak keluarga, sementara sebagian lainnya bertahan di pondok-pondok seadanya di area pasar. Di balik kegetiran, harapan masih menyala—seiring langkah-langkah kecil penuh cinta dari para tangan yang peduli.

Di antara puing-puing itu, tak hanya duka yang tersisa. Ada keteguhan, ada harapan, dan ada cinta dari seorang pemimpin untuk rakyatnya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular