Berita-BMR.Com Bolmong – Ada yang berbeda dari kunjungan Wakil Bupati Bolaang Mongondow, Dony Lumenta, di awal pekan ini. Bukan ke peresmian atau forum resmi pemerintahan, tetapi ke dua rumah sederhana di sudut Kecamatan Dumoga Utara—tempat di mana dua lansia sebatang kara menjalani hidup dalam sunyi.
Adalah Ni Wayan Bentet (75), warga Desa Mopugad Utara 2, dan Jhon Pakaya (68) dari Desa Mopugad Selatan—dua sosok renta yang telah lama menjalani hari-hari tanpa kehadiran keluarga, dalam kondisi serba terbatas. Di sanalah Dony Lumenta datang, bukan sebagai pejabat, tapi sebagai manusia yang melihat luka sosial dengan hati terbuka.
“Kami hadir bukan hanya membawa bantuan, tapi membawa pesan: bahwa mereka tidak sendirian,” ucap Dony lirih usai menyapa langsung kedua lansia itu.
Kunjungan itu tak hanya simbolik. Ketika mengetahui kondisi Jhon Pakaya yang mengalami gangguan penglihatan serius, Wabup Dony langsung mengambil tindakan cepat. Ia memerintahkan agar Jhon segera dirujuk ke rumah sakit mata di Manado, lengkap dengan pendampingan dari sangadi dan tenaga medis setempat.
“Pak Jhon harus mendapat tindakan medis secepatnya. Jangan tunggu lama, jangan tunggu terlambat. Ini adalah tanggung jawab kita semua,” tegas Dony, menunjukkan bahwa kepedulian harus disertai aksi nyata.
Tak hanya itu, ia juga menyerukan agar para kepala desa, camat, dan OPD terkait rutin memantau kondisi lansia dan warga rentan lainnya di wilayah masing-masing. Baginya, kehadiran negara bukan soal program besar, tapi tentang menjangkau mereka yang paling mudah terlewatkan.
“Negara harus hadir, terutama di tempat-tempat yang sunyi dari sorotan,” ucapnya penuh empati.
Kepala Dinas Sosial Bolmong, Ernie Ch. Mokoginta, turut mendampingi dalam kunjungan ini, bersama unsur TNI/Polri, aparat pemerintah kecamatan, desa, dan tokoh masyarakat. Kehadiran mereka menegaskan bahwa tugas sosial adalah tanggung jawab bersama.
Dony Lumenta tak sekadar datang melihat—ia meninggalkan pesan yang kuat: bahwa pemerintah tak boleh abai terhadap kelompok rentan. Bahwa membangun daerah bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga membangun rasa kemanusiaan yang menyentuh hingga ke akar rumput.