Berita-BMR.Com | KOTAMOBAGU — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kotamobagu mengeluarkan imbauan resmi kepada masyarakat terkait maraknya akun WhatsApp dan media sosial palsu yang mengatasnamakan pejabat maupun institusi Satpol PP.
Akun-akun ilegal tersebut diketahui menggunakan nama serta foto profil Kepala Satpol PP untuk melakukan berbagai modus penipuan.
Dalam keterangannya, Kepala Satpol PP Kota Kotamobagu, Sahaya Mokoginta, S.STP., menegaskan bahwa aksi tidak bertanggung jawab tersebut telah merugikan masyarakat dan mencoreng nama baik institusi.
“Saat ini terdapat oknum yang memakai nama dan foto profil saya untuk meminta bantuan, menawarkan jasa, hingga mencoba memperoleh data pribadi masyarakat. Ini jelas penipuan. Kami meminta masyarakat untuk lebih waspada,” tegas Sahaya.
Kasat Pol PP menekankan beberapa poin penting untuk mencegah masyarakat menjadi korban, di antaranya:
Tidak mudah percaya terhadap pesan dari nomor atau akun yang tidak dikenal, meskipun menggunakan nama atau foto Kasat Pol PP.
Tidak memberikan data pribadi, kode OTP, maupun informasi penting kepada siapa pun melalui chat.
Tidak menindaklanjuti permintaan uang, barang, atau fasilitas dalam bentuk apa pun dari akun mencurigakan.
Segera melakukan konfirmasi ke kantor Satpol PP apabila menerima pesan mengatasnamakan pejabat Satpol PP.
Akan Ditindak Sesuai Hukum
Sahaya menyebut pihaknya tidak akan tinggal diam. Satpol PP bersama aparat terkait akan melakukan penelusuran untuk melacak oknum yang memanfaatkan identitas pejabat Satpol PP demi tindakan kriminal.
> “Tindakan penipuan digital seperti ini tidak hanya merugikan warga tetapi juga mencemarkan nama baik institusi. Pelakunya akan diproses sesuai ketentuan hukum,” tegasnya.
Ajak Warga Bersama Cegah Penipuan Digital
Melalui imbauan ini, Satpol PP Kotamobagu mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai bentuk penipuan digital.
“Mari bersama-sama mencegah penipuan digital dengan memastikan kembali kebenaran setiap pesan, terutama yang meminta informasi atau bantuan tertentu,” tutup Sahaya.


