Berita-BMR.Com | BOLMONG — Belum genap tujuh hari menjabat, Kepala Satuan Narkoba Polres Bolaang Mongondow (Bolmong), IPTU Marudut Pasaribu, langsung tancap gas. Sabtu (16/8/2025), perwira yang baru saja pindah dari Propam Polresta Manado ini memimpin operasi senyap yang berujung pada penangkapan dua pria muda yang kedapatan membawa sabu.
Dua pemuda itu, masing-masing berinisial S (20) dan FM (28), diketahui berasal dari Tompaso Baru, Kabupaten Minahasa Selatan. Mereka dibekuk dalam operasi pengintaian yang digelar di wilayah hukum Polres Bolmong, setelah informasi masyarakat mengungkap adanya pengiriman narkoba dari arah Palu menuju Kotamobagu menggunakan mobil taksi gelap.
Barang laknat tersebut dibawa menggunakan kendaraan yang dikemudikan oleh S alias Sudin, sopir taksi gelap rute Palu-Kotamobagu. Pergerakan mereka rupanya sudah dicium oleh Satresnarkoba Bolmong. Tak ingin kehilangan jejak, IPTU Pasaribu menggerakkan tim opsnalnya dan langsung berkoordinasi dengan petugas di wilayah Sangtombolang untuk melakukan razia.
“Begitu kami dapat informasi, tim langsung menyebar. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk membersihkan Bolmong dari narkoba,” tegas IPTU Pasaribu kepada wartawan.
Setelah kendaraan berhasil diberhentikan dan sopir diinterogasi, petugas segera mengembangkan informasi ke lokasi penerima barang haram — seorang pria berinisial S alias Ipul (20). Tepat saat sabu berpindah tangan, tim opsnal yang sudah siaga langsung meringkus pelaku.
Dalam penggeledahan, polisi menemukan sabu seberat 13,22 gram yang diduga siap edar. Kedua pelaku kini diamankan di Mapolres Bolmong dan tengah menjalani proses penyidikan intensif.
“Kami tidak akan beri ruang bagi pengedar narkoba. Saya minta masyarakat terus bersinergi dan segera lapor jika ada aktivitas mencurigakan terkait narkoba. Tidak ada kompromi,” tegas IPTU Pasaribu, dengan sorot mata penuh determinasi.
Langkah cepat ini menjadi sinyal kuat bahwa peredaran narkoba di Bolmong akan terus diburu, tanpa pandang bulu. Satu per satu akan jatuh. Dan malam ini, dua pelaku sudah lebih dulu masuk jerat hukum.
