Berita-BMR.Com | Bolmong – Di bawah dukungan penuh Kepala SMA Kristen Kotamobagu, Delma Margie Ellen Lontoh, S.Th., M.Pd.K, bersama Wakasek Kesiswaan Paulina Abriyati Kalisang, S.S, serta para pembina Dra. Telly Tangel dan Viccy Mioyo, sebanyak 86 peserta berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang berlangsung hangat dan penuh sukacita.
Seluruh rombongan diterima dengan tangan terbuka oleh Jemaat GMIBM Torsina Lolak Dua. Jemaat bahkan turut menyediakan akomodasi dan konsumsi selama kegiatan berlangsung, sebuah bentuk kasih dan persaudaraan sejati antar sesama umat percaya.
Tak sekadar kegiatan spiritual, Pelayanan Kasih juga diisi dengan aksi nyata berbagi berkat. Dari dana hasil penggalangan selama tiga bulan oleh para siswa digunakan sepenuhnya untuk membiayai seluruh kegiatan, termasuk bantuan pendidikan bagi TK Kristen Torsina Lolak Dua sebesar Rp 2 juta, topangan pembangunan gedung gereja sebesar Rp 8 juta, serta reward untuk 10 remaja jemaat berkarakter baik.

Hari pertama, Jumat (3/10) dibuka dengan ibadah yang dipimpin oleh Guru Agama, Mario Rumondor, S.Th. Usai ibadah, dilanjutkan sesi sharing edukatif dari pengurus PIK-R CERIA tentang Generasi Berencana, Public Speaking, Kenakalan Remaja, HIV-AIDS, dan LGBTQ.
Dalam kegiatan sesi ini dinilai menjadi wadah pembentukan karakter dan pembelajaran moral bagi remaja jemaat dan siswa.
Kegiatan pun dilanjutkan pada Hari kedua, Sabtu (4/10), yang diawali dengan jalan sehat penuh semangat kebersamaan, kemudian malam harinya digelar Ibadah KPI yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah Delma M.E. Lontoh, S.Th., M.Pd.K.
Acara dirangkaikan dengan pentas seni rohani yang memukau — mulai dari drama, skit, hingga tarian rohani yang menggugah hati jemaat ditampilkan anak-abak SMA Kristen Kotamobagu.

Puncak kegiatan, Minggu (5/10), diisi dengan Pelayanan Gema Kasih dan Ibadah Sekolah Minggu yang dipimpin oleh para siswa sendiri, serta ibadah bersama jemaat yang dipimpin oleh Guru Agama Joshua Hengkeng, S.Th.
Kehadiran siswa-siswi SMA Kristen Kotamobagu menjadi berkat nyata bagi seluruh jemaat di Lolak dua. Dalam kesemptan itu, Sangadi Desa Lolak Dua, Skiper Laleno, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi tinggi atas kegiatan ini.
“Pelayanan kasih ini bukan sekadar kegiatan remaja, tetapi sebuah inspirasi bagi seluruh masyarakat Lolak dua. Melalui kegiatan ini, spiritualitas dan kebersamaan kita sebagai orang percaya semakin dikuatkan,” ujar Skiper Laleno, Sangadi Desa Lolak Dua.

Sementara itu, Ketua BPMJ GMIBM Torsina Lolak Dua, Pdt Deysi Lii, S.Th (Nyonya Kabahing ) pun turut menyampaikan rasa syukur dan terima kasih dan haru atas apa yang dilakukan anak-anak dibawah kepemipinan Kepala SMA Kristen Kotamobagu.
“Kami bersyukur jemaat kami terpilih menjadi tuan rumah. Lebih dari itu, kami terharu karena bantuan yang diberikan bukan hanya untuk pembangunan fisik, tetapi juga memperkaya iman dan semangat pelayanan kami.” ucapnya.
Dalam sambutan, Kepala SMA Kristen Kotamobagu Delma M.E. Lontoh, S.Th., M.Pd.K., menegaskan pentingnya pendidikan yang holistik. Guna membangun karakter sosial yang harus ditumbuhkan sedini mungkin bagi para pelajar, demi masa depan yang bermanfaat untuk nusa dan bangsa.

“Pendidikan sejati bukan hanya soal akademik, tetapi juga pembentukan karakter, sosial, emosional, dan spiritual. Melalui kegiatan ini, siswa belajar menjadi pribadi yang berani, peduli, tangguh, dan berjiwa pelayanan,” tutur Ellen Lontoh, sapaan akrab Kepsek SMA Kristen Kotamobagu.
Senada dengan itu, Wakasek Kesiswaan Paulina Abriyati Kalisang menambahkan rasa syukurnya terhadap para anak-anak yang begitu luar biasa, menunjukan penampilan yang begitu semangat serta jemaat lolak dua yang begitu terbuka menerima kehadiran.
“Kami sangat bersyukur atas semangat anak-anak dan sambutan luar biasa dari Jemaat Lolak dua. Ini bukan hanya kegiatan sekolah, tapi pengalaman rohani yang menguatkan semua pihak.”
Pelayanan Kasih SMA Kristen Kotamobagu di Lolak dua, bukan sekadar kegiatan tahunan, tetapi sebuah perjalanan iman yang mempererat kasih, membangun karakter, dan menyalakan semangat melayani sesama. Dalam kesederhanaan dan kebersamaan, para siswa telah membuktikan bahwa kasih Tuhan nyata ketika diwujudkan dalam tindakan, Unity in God’s Love.