Berita-BMR-Com | KOTAMOBAGU – Anggota Komisi V DPR RI, Dra. Hj. Yasti Soepredjo Mokoagow, menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi bencana alam di Sulawesi Utara, khususnya wilayah Bolaang Mongondow Raya.
Hal ini disampaikan Yasti Soepredjo, saat menghadiri kegiatan Pemberdayaan Masyarakat yang digelar oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Manado, Senin (20/10/2025), di Hotel Suranraja, Kelurahan Kobo Besar, Kota Kotamobagu.
Dalam sambutannya, YSM (Yasti Soepredjo Mokoagow) menyampaikan apresiasi atas inisiatif Basarnas yang terus mendorong peningkatan kemampuan masyarakat dalam penanganan kondisi darurat.
Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat relevan mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat risiko kebencanaan tertinggi di dunia.
“Negara kita berada di jalur cincin api dunia. Itu artinya, risiko bencana alam sangat tinggi, baik gempa bumi, letusan gunung berapi, tanah longsor, maupun banjir. Karena itu, masyarakat harus dibekali dengan kemampuan tanggap darurat dan kesiapsiagaan sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi,” ujar Yasti dalam sambutannya.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang diikuti oleh 80 peserta dari berbagai instansi pemerintah dan unsur masyarakat se-Bolaang Mongondow Raya ini bertujuan untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam upaya penyelamatan jiwa.
Kasi Sumber Daya Basarnas Manado, Dedi Gosal, menjelaskan tiga tujuan utama kegiatan yang dilaksanakan.
1. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama pada kondisi gawat darurat.
2. Memperkuat koordinasi dan kolaborasi antarinstansi serta potensi masyarakat dalam penyelamatan jiwa.
3. Membentuk jejaring masyarakat tanggap bencana di wilayah Bolaang Mongondow Raya.
Kegiatan ini juga berlandaskan pada sejumlah regulasi nasional, termasuk Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, serta Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).