Berita-BMR.Com Bolmong – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow kembali menunjukkan kepedulian nyata terhadap warganya yang terdampak kenaikan harga pangan. Melalui program bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), Pemkab Bolmong meluncurkan penyaluran beras untuk alokasi Juni dan Juli 2025.
Acara launching berlangsung di halaman Pendopo Kantor Bupati Bolmong, dan dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Dony Lumenta. Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua DPRD Bolmong Toni Tumbelaka, unsur Forkopimda, para asisten dan staf ahli, serta perwakilan dari Bulog Pusat dan Bulog Sub Divre Bolmong.
Dalam sambutannya, Wabup Dony Lumenta menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kelancaran program ini. Ia menekankan bahwa penyaluran beras CPP merupakan langkah strategis pemerintah daerah untuk mengatasi lonjakan harga beras beberapa bulan terakhir.
“Lonjakan harga ini disebabkan masa panen petani yang tidak seragam. Ini bukan hanya terjadi di Bolmong, tapi juga di banyak daerah lain di Indonesia. Kita prediksi, masa panen serentak di Bolmong akan berlangsung pada September 2025,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dony berharap program ini dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama yang terdampak secara ekonomi. Ia juga menegaskan pentingnya akurasi dan ketepatan sasaran dalam penyaluran.
“Data penerima manfaat berasal dari Kementerian Sosial. Untuk itu, saya minta seluruh camat dan sangadi menjadi garda terdepan dalam memastikan distribusi ini tepat sasaran sesuai data,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, I Wayan Mudiyasa, menjelaskan bahwa total penerima manfaat di Kabupaten Bolmong berjumlah 15.784 Kepala Keluarga (KK).
“Setiap KK akan menerima 20 kilogram beras untuk dua bulan, yakni Juni dan Juli. Total volume beras yang disalurkan mencapai 315.680 kilogram yang akan didistribusikan ke 200 desa dan 2 kelurahan di seluruh wilayah Bolmong,” terangnya.
Distribusi dilakukan secara bertahap di setiap kecamatan dan desa, dengan dukungan dari berbagai unsur terkait. Program ini diharapkan tidak hanya membantu meringankan beban rumah tangga, tetapi juga menjaga stabilitas ketahanan pangan daerah di tengah tantangan ekonomi saat ini.