Berita-BMR.Com | BOLMONG – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) kembali menunjukkan komitmennya dalam upaya penurunan angka stunting di daerah. Kamis, 28 Agustus 2025, bertempat di Aula Bappeda Bolmong, TP PKK secara resmi membuka Pelatihan dan Pemilihan Duta Stunting Bagi Remaja Tahun 2025.
Kegiatan dimulai pukul 09.30 WITA ini dibuka langsung oleh Ketua TP PKK Bolmong, Ny. Kalsum Alhabsyi-Alhabsy, SE. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas PPKB Bolmong Julin Ester Papuling, SKM, ME, perwakilan Dinas Kesehatan Bolmong melalui Kabid Pelayanan Sutami Potabuga, para calon Duta Stunting, pengurus TP PKK serta Pokja terkait.
Dalam laporan panitia yang disampaikan oleh Ketua Pokja 4, dijelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas para remaja dalam mengedukasi dan menjadi agen perubahan di tengah masyarakat, khususnya terkait pencegahan stunting. Beberapa poin penting yang ingin dicapai antara lain:
1. Memberikan pemahaman kepada remaja tentang pentingnya pencegahan stunting sejak usia muda.
2. Meningkatkan wawasan remaja mengenai kesehatan reproduksi.
3. Meningkatkan kemampuan remaja dalam menggunakan media edukatif secara efektif.
4. Mendorong remaja menjadi motor penggerak perubahan perilaku sehat di lingkungan sekitarnya.
Dalam sambutannya, Ny. Kalsum Alhabsyi-Alhabsy, SE yang juga sebagai Ketua TP PKK Bolmong, menegaskan bahwa stunting merupakan ancaman nyata bagi kualitas generasi masa depan. Ia menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama, yang dapat menyebabkan anak memiliki tinggi badan di bawah standar usianya.
“Penyebab utama stunting bukan hanya kurangnya gizi saat anak sudah lahir, tapi dimulai sejak remaja, sejak sebelum masa kehamilan. Maka, penting bagi kita menyiapkan generasi muda agar siap secara pengetahuan, kesehatan, dan mental,” ujarnya.
Ny. Kalsum juga menyampaikan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Bolmong telah mengalami penurunan signifikan. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka stunting berada di angka 24,8%, dan turun menjadi 19,3% di tahun 2024 berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). Meski begitu, masih ada 396 balita usia 24–60 bulan dengan status gizi kurang.
“Kondisi ini mengharuskan kita untuk terus berinovasi. Pemilihan Duta Stunting adalah salah satu upaya TP PKK Bolmong untuk menghadirkan role model dari kalangan remaja, yang bisa menjadi penyambung pesan pentingnya gizi seimbang dan hidup sehat kepada generasi sebaya,” tegasnya.
Ketua TP PKK Bolmong memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh remaja peserta pelatihan. Ia berharap duta stunting yang terpilih nantinya dapat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan menjadi inspirasi bagi teman sebaya.
“Melalui kegiatan ini, kita ingin menyiapkan generasi yang sehat, unggul, dan siap bersaing. Duta Stunting bukan hanya simbol, tapi penggerak nyata di lapangan,” pungkasnya.