Berita-BMR.Com Bolmong – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Pemkab Bolmong) dibawah kepemimpinan Bupati Yusra Alhabsyi dan Wakil Bupati Dony Lumenta menunjukkan respons cepat dan tegas terhadap lonjakan harga beras yang belakangan mulai membebani masyarakat.
Dalam waktu dekat, Pemkab Bolmong akan menyalurkan puluhan ton beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), sebagai langkah konkret untuk menjaga daya beli dan memastikan pasokan pangan tetap aman.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bolmong, I Wayan Mudiyasa, menegaskan bahwa program ini dirancang secara terstruktur dan akan mulai dijalankan minggu depan.
Mudiyasa mengatakan, distribusi dilakukan secara selektif melalui berbagai kanal, seperti Kios Pangan, Rumah Pangan Kita, hingga digelarnya Operasi Pasar dan Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam skala besar.
“Langkah ini adalah bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam merespons tekanan inflasi pangan. Kami tidak hanya bergerak cepat, tetapi juga menyasar langsung titik-titik rawan untuk memastikan tidak ada warga yang kesulitan mendapatkan beras,” ujar Mudiyasa, usai mengikuti rapat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Selasa (8/7/2025).
Tak hanya itu, Pemkab Bolmong juga akan segera menggelontorkan 10 ton Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) ke enam desa yang masuk kategori rawan pangan. Enam desa tersebut sebelumnya telah dipetakan sebagai wilayah prioritas agar bantuan bisa tepat sasaran.
“Penyaluran CPP akan kami percepat untuk menghindari potensi krisis pasokan. Ini bukan hanya soal distribusi, tetapi soal komitmen melindungi kebutuhan dasar masyarakat,” tambahnya.
Langkah Pemkab Bolmong ini diharapkan mampu menahan laju inflasi pangan sekaligus menjadi bukti bahwa pemerintah hadir di garda terdepan saat masyarakat menghadapi tekanan ekonomi. Ketika harga naik, Pemkab Bolmong tidak tinggal diam—mereka turun langsung ke lapangan, membawa solusi nyata.
(“)